Bank Indonesia |
LOKKOLEDO-- Kepala Grup Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia, Yoga Affandi meminta semua pihak agar tidak menyamakan melemahnya nilai tukar rupiah dengan Indonesia dalam kondisi krisis ekonomi.
"Indonesia masih jauh dari krisis, melemahnya nilai tukar rupiah tidak serta merta krisis, ada banyak faktor (yang terjadi) jika krisis ekonomi, tidak fair jika hanya menilai dari nilai tukar rupiah saja," ujar dia, Jumat (4/9).
Dia menilai, nilai tukar mata uang Indonesia jauh lebih baik, jika dibandingkan, negara Brasil, Meksiko, Afrika Selatan, Turki bahkan Malaysia. Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat menggunakan mata rupiah dalam bertransaksi sehingga dapat mendukung penguatan kurs rupiah.
"Ini fenomena global, bukan Indonesia saja yang merasakannya, tetapi negara lain juga, kita menyebut fenomena ini dengan super dolar, salah satu cara agar rupiah tidak terus tertekan yakni tidak tergantung kepada dolar," harapnya.
"Indonesia masih jauh dari krisis, melemahnya nilai tukar rupiah tidak serta merta krisis, ada banyak faktor (yang terjadi) jika krisis ekonomi, tidak fair jika hanya menilai dari nilai tukar rupiah saja," ujar dia, Jumat (4/9).
Dia menilai, nilai tukar mata uang Indonesia jauh lebih baik, jika dibandingkan, negara Brasil, Meksiko, Afrika Selatan, Turki bahkan Malaysia. Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat menggunakan mata rupiah dalam bertransaksi sehingga dapat mendukung penguatan kurs rupiah.
"Ini fenomena global, bukan Indonesia saja yang merasakannya, tetapi negara lain juga, kita menyebut fenomena ini dengan super dolar, salah satu cara agar rupiah tidak terus tertekan yakni tidak tergantung kepada dolar," harapnya.
0 Response to "BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Jauh Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain"
Post a Comment