LOKKOLEDO-- Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta diancam akan dibunuh terkait lolosnya dia dalam kasus dugaan penistaan agama. Teror itu ditebar di media sosial yang diposting salah satu ormas keagamaan di Purwakarta. Ormas itu menuliskan 11 pernyataan yang salah satu kicauan berisi ancaman pembunuhan.
"Maka jangan salahkan umat jika besok umat tidak percaya lagi dg polda dan langsung MENGGOROK Penista Agama di jalanan!," tulis ormas dalam postinganya.
Ancaman tersebut diduga bentuk kekesalan ormas tersebut, setelah Polda Jabar melakukan penghentian penyidikan kasus dugaan penistaan agama. Pada poin teratas, ormas tersebut berkicau bahwa putusan Polda Jabar yang menghentikan kasus penodaan agama raja syirik Dedi Mulyadi sangat aneh dan mengganjal.
Untuk itu mereka menyatakan, akan terus melakukan upaya agar bisa menjerat Dedi Mulyadi. Di antaranya dengan mengajukan pra peradilan dan langkah hukum lainnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis (28/4) mengatakan, dirinya tidak akan terpengaruh dengan adanya ancaman tersebut.
“Saya tidak akan melaporkan pihak menebar ancaman. Saya mah santai saja. Saya serahkan semuanya pada aparat karena tugas polisi sekarang menjaga saya,” ujar Dedi.
Ancaman tersebut diduga bentuk kekesalan ormas tersebut, setelah Polda Jabar melakukan penghentian penyidikan kasus dugaan penistaan agama. Pada poin teratas, ormas tersebut berkicau bahwa putusan Polda Jabar yang menghentikan kasus penodaan agama raja syirik Dedi Mulyadi sangat aneh dan mengganjal.
Untuk itu mereka menyatakan, akan terus melakukan upaya agar bisa menjerat Dedi Mulyadi. Di antaranya dengan mengajukan pra peradilan dan langkah hukum lainnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Kamis (28/4) mengatakan, dirinya tidak akan terpengaruh dengan adanya ancaman tersebut.
“Saya tidak akan melaporkan pihak menebar ancaman. Saya mah santai saja. Saya serahkan semuanya pada aparat karena tugas polisi sekarang menjaga saya,” ujar Dedi.
0 Response to "Bupati Purwakarta Diancam Akan Digorok? Ini Tanggapanya"
Post a Comment