Pertama Dalam Sejarah, Wisuda Sekolah Pilot Dilakukan Secara Adat

LOKKOLEDO-- Pertama dalam sejarah peradaban Indonesia, belasan taruna-taruni lulusan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Banyuwangi diwisuda dengan Adat Using.

Wisuda Ini, dihadiri langsung oleh Kepala BP3B Kolonel Laut (P) Deddy Suparli di Sanggar Genjah Arum, Desa Adat Kampung Using Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Dalam Wisuda ini, ada 19 taruna dan taruni yang akan di Wisuda. 11 di antaranya berasal dari Papua dan delapan orang anggota polisi.

"Ini yang pertama di Indonesia wisuda dengan Adat Using. Ini sudah tiga kali diadakan," ujar pemilik Sanggar Genjah Arum, Setiawan Subekti di lokasi, Rabu (27/4/2016).

Menurut dia, Acara dimulai dengan tarian Barong dan disusul dengan musik Othek yang dimainkan oleh tujuh ibu-ibu yang memainkan lesung dan satu orang pria yang memainkan angklung. Usai musik Othek dimainkan masuk ke dalam prosesi ritual. Salah seorang tetua adat, Aekanu Haryono, menjelaskan makna dari Barong. Aekanu menjelaskan bahwa Barong merupakan pengejawantahan dari nenek moyang suku Using.

"Barong itu memiliki sayap semoga taruna-taruni bisa terbang. Barong memiliki Mahkota yang dimiliki raja mudah-mudahan berotak bijaksana seperti raja," kata dia.

Aekanu menjelaskan Barong memiliki lima warna kosmologi bahwasanya kosmos bisa seimbang. Masing-masing taruna-taruni kemudian dikucuri air bunga mawar, kenanga dan kantil di dahi mereka oleh sesepuh Using Djohadi Timbul. Bunga yang digunakan berwarna merah, putih dan hijau yang melambangkan mereka taruna taruni bunga bangsa Indonesia. Diharapkan mereka bukan lagi aset bangsa Indonesia saja tapi juga aset dunia.

"Merah ditujukan kepada ibu dan putih kepada ayah. Pesan kami yang paling Utama sembah kepada orangtua dan sembah kepada guru dan negaranya," jelas dia.

Usai dikucuri air tiap-tiap taruna kemudian dipasangkan udeng atau ikat kepala. Bagi taruni diberikan selendang untuk kenang-kenangan. Sementara itu Kepala BP3B Kolonel Laut (P) Deddy Suparli berharap wisuda ini memberikan kesan dan membekas bagi para siswanya.

"Bahwa selain dia mendapat ilmu penerbangan dia merasa diangkat sebagai warga Using. Dengan suatu adat seperti ini, anak-anak ini diterima sebagai warga Using. Menerapkan kearifan lokal. Mungkin daerah-daerah lain nggak ada seperti ini. Dia menimba ilmu di Banyuwangi dan merasa menjadi bagian dari Banyuwangi," paparnya. (detik)


0 Response to "Pertama Dalam Sejarah, Wisuda Sekolah Pilot Dilakukan Secara Adat"

Post a Comment