LOKKOLEDO-- Bule Amokrane akhirnya tewas ditembak mati oleh polisi setelah melakukan penusukan terhadap oknum petugas di Bali, Senin 2 Mei 2016. Pria yang pernah tidak membayar saat makan di restoran pada pertengahan tahun 2015 ini, ditembak karena melakukan perlawan saat ingin ditangkap oleh pihak kepolisian.
"itu sampe brimob yg turun apa cuma sabhara aja ya? kyk grebeg teroris gt ahahaha. tpi syukurlah orng luar ini akhirnya di lumpuhkan wakakkak," tulis agungopyx.
Seperti diketahui, Amokrane adalah Mantan petarung Mixed Martial Art (MMA). Amokrane Sabet pada pertengahan tahun 2015 Amokrane pernah makan di restoran dan tidak bayar. Bukannya malu, ia pernah datang lagi ke restoran tersebut dan mengancam manager restoran. Akibatnya ia diblacklist di semua hotel, vila dan restoran di Seminyak. Kini hal serupa juga dilakukan ke pemilik usaha di Berawa.
Tak berhenti sampai disitu. Ia juga pernah melakukan pelecehan melalui kata-katanya “istrimu cantik, boleh aku pinjam?” pada seorang pejalan kaki. Ia juga kerap ugal-ugalan dan menganggu pengunjung lain.
Langkah nekat, Amokrane Sabet bukannya tidak diketahui aparat kepolisian. Dalam berita yang dituliskan Tribun Bali disebutkan bahwa Amokrane Sabet tidak pernah memenuhi panggilan polisi. Bahkan surat panggilan untuknya disobek olehnya.
Salah satu keluhan pengunjung diposting di media sosial. “Who is the crazy big tattoo guy around canggu screaming out and abusing people. What’s his problem???” tulis salah satu pengguna sosial di grup Canggu Community.
Terbaru Amokrane Sabet kembali berurusan dengan polisi karena elakukan penusukan terhadap seorang anggota kepolisian. Akibat ulahnya tersebut, Kiane Sabet pun ditembak oleh pihak kepolisian kerena melawan saat akan ditangkap.
Walaupun belum ada keterangan dari Amokrane Sendiri, terhadap peristiwa tersebut, menarik untuk melihat siapa sebenarnya Amokrane Sabet ini?
Amokrane Sabet merupakan atlet MMA berusia 42 tahun asal kelahiran Perancis. Ia berasal dari klub London Cage Fighters. Kini ia tidak lagi aktif di panggung MMA dimana ia pernah ikut pada tahun 1999 hingga 2011. Di MMA ia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet. Selain di panggung MMA, ia pernah membintangi film berjudul “K” yang disutradarai oleh John Allen. Rekornya di panggung MMA berdasarkan catatan Sherdog adalah 1 kali menang dan 3 kali kalah.
Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus. Fighter yang memiliki tinggi 6 kaki ini gagal meraih juara MMA. Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith pada tahun 2010 lalu dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight, Amokrane yang agresif mengandalkan pukulan justru kalah KO setelah mendapatkan kuncian dari Ben Smith. Tercatat 2 kali Amokrane kalah atas Ben Smith yaitu pada tahun 2009 dan 2010. Saat masih aktif bertarung di MMA, tatto di tubuh Amokrane belumlah sebanyak sekarang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa. Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan membenarkan pihaknya memanggil kembali Amokrane setelah pemanggilan sebelumnya di pertengahan tahun 2015.Di mana saat itu dia diancam dideportasi bila kembali membuat onar. Terkait surat pemanggilan 7 April yang dirobek dan tak dipenuhi, Kompol Arta akan melayangkan surat pemangilan kedua.
"Kami akan kirim surat panggilan kedua dulu, kalau tetap tidak dipenuhi, nanti kita pikirkan lagi," ujar.
"itu sampe brimob yg turun apa cuma sabhara aja ya? kyk grebeg teroris gt ahahaha. tpi syukurlah orng luar ini akhirnya di lumpuhkan wakakkak," tulis agungopyx.
Seperti diketahui, Amokrane adalah Mantan petarung Mixed Martial Art (MMA). Amokrane Sabet pada pertengahan tahun 2015 Amokrane pernah makan di restoran dan tidak bayar. Bukannya malu, ia pernah datang lagi ke restoran tersebut dan mengancam manager restoran. Akibatnya ia diblacklist di semua hotel, vila dan restoran di Seminyak. Kini hal serupa juga dilakukan ke pemilik usaha di Berawa.
Tak berhenti sampai disitu. Ia juga pernah melakukan pelecehan melalui kata-katanya “istrimu cantik, boleh aku pinjam?” pada seorang pejalan kaki. Ia juga kerap ugal-ugalan dan menganggu pengunjung lain.
Langkah nekat, Amokrane Sabet bukannya tidak diketahui aparat kepolisian. Dalam berita yang dituliskan Tribun Bali disebutkan bahwa Amokrane Sabet tidak pernah memenuhi panggilan polisi. Bahkan surat panggilan untuknya disobek olehnya.
Salah satu keluhan pengunjung diposting di media sosial. “Who is the crazy big tattoo guy around canggu screaming out and abusing people. What’s his problem???” tulis salah satu pengguna sosial di grup Canggu Community.
Terbaru Amokrane Sabet kembali berurusan dengan polisi karena elakukan penusukan terhadap seorang anggota kepolisian. Akibat ulahnya tersebut, Kiane Sabet pun ditembak oleh pihak kepolisian kerena melawan saat akan ditangkap.
Walaupun belum ada keterangan dari Amokrane Sendiri, terhadap peristiwa tersebut, menarik untuk melihat siapa sebenarnya Amokrane Sabet ini?
Amokrane Sabet merupakan atlet MMA berusia 42 tahun asal kelahiran Perancis. Ia berasal dari klub London Cage Fighters. Kini ia tidak lagi aktif di panggung MMA dimana ia pernah ikut pada tahun 1999 hingga 2011. Di MMA ia lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet. Selain di panggung MMA, ia pernah membintangi film berjudul “K” yang disutradarai oleh John Allen. Rekornya di panggung MMA berdasarkan catatan Sherdog adalah 1 kali menang dan 3 kali kalah.
Kiprahnya di panggung MMA tidak begitu mulus. Fighter yang memiliki tinggi 6 kaki ini gagal meraih juara MMA. Dalam salah satu aksinya ketika melawan Ben Smith pada tahun 2010 lalu dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight, Amokrane yang agresif mengandalkan pukulan justru kalah KO setelah mendapatkan kuncian dari Ben Smith. Tercatat 2 kali Amokrane kalah atas Ben Smith yaitu pada tahun 2009 dan 2010. Saat masih aktif bertarung di MMA, tatto di tubuh Amokrane belumlah sebanyak sekarang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa. Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan membenarkan pihaknya memanggil kembali Amokrane setelah pemanggilan sebelumnya di pertengahan tahun 2015.Di mana saat itu dia diancam dideportasi bila kembali membuat onar. Terkait surat pemanggilan 7 April yang dirobek dan tak dipenuhi, Kompol Arta akan melayangkan surat pemangilan kedua.
"Kami akan kirim surat panggilan kedua dulu, kalau tetap tidak dipenuhi, nanti kita pikirkan lagi," ujar.
0 Response to "Video Detik-Detik Penembakan Bule Amokrane di Bali"
Post a Comment