![]() |
Candi Borobudur |
NEWS-- Jika dilihat dari beberapa peninggalan kuno yang telah ditemukan. Maka kita bisa memberi prasangka bahwa orang yang dulu memang lebih cedar daripada kita saat ini. Contohnya ajah Candi Borobudur.
Peninggalan bersejarah ini dinilai paling relevan untuk lokasi pembukaan International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2015. Sebab, komplek warisan budaya dunia yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu menjadi bukti kedekatan masyarakat Indonesia dengan ilmu astronomi. Demikian dikatakan Presiden IOAA 2011-2016, Dr Chatief Kunjaya, dalam keterangan pers, Senin malam.
"Salah satu bukti kehebatan bangsa ini yang masih berdiri kokoh di Magelang, yaitu Candi Borobudur. Tempat ibadah agama Buddha yang menjadi bukti bahwa masyarakat Jawa kuno memiliki pengetahuan dan keterampilan astronomi yang canggih," ujar.
Sejak ribuan tahun lalu, lanjutnya, para pendiri Candi Borobudur telah mendesain bangunan stupa utama Borobudur sebagai monumen astronomi untuk menunjukkan waktu. Tidak hanya itu, keberadaan ilmu astronomi juga telah menyentuh aspek perekonomian masyarakat Indonesia lainnya. "Para petani mempelajari ilmu bintang untuk menentukan waktu panen. Demikian juga para nelayan yang memanfaatkan ilmu bintang untuk mengetahui arah berlayar," ujar Chatief.
Perhelatan IOAA ke-9 yang bertemakan "Astronomy Beyond Humanity and Culture" ini diselenggarakan selama 10 hari dari tanggal 26 Juli-4 Agustus 2015. Sebanyak 318 peserta dari 41 negera peserta akan mengikuti seluruh rangkaian acara. Secara resmi, kompetisi bergengsi ini dibuka langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan di Panggung Aksobya Candi Borobudur Magelang, Senin malam. Lokasi IOAA sendiri terbagi menjadi beberapa tempat, yakni di Candi Borobudur, SMA Taruna Nusantara Kabupaten Magelang, dan Candi Prambanan, Yogyakarta.
0 Response to "Bukti Kecanggihan Ilmu Astronomi Masyarakat Jawa Kuno"
Post a Comment