![]() |
Prof Dr Siti Musdah Mulia, MA, salah satu feminis muslim terkemuka di Asia |
NEWS-- Masih perlukah pendidikan agama di Indonesia? Nah tentunya pertanyaan ini memiliki banyak pendapat yang berbeda. Dari sejumlah pihak mengatak sangat perlu! Alasannya karena "sekarang ajah udah masih banyak korupsi apalagi kalau pendidikan agama dihilangkan". Kendati demikian ada juga yang mengatakan" sekarang makin banyak pendidikan agama, makin banyak pula oranng korupsi. Apalgi teroris, dulu tidak banyak orang korupsi karena pendidikan agama masih kurang".
Melihat pernyataan diatas tentunya kita memiliki banyak pertanyan yang mencengangkan. Sebab bingun memili pertanyaan yang sangat benar. Kendati demikian pernyataan satu sudah ditanggapi oleh mantan Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ), Prof. Dr. Hj. Siti Musdah Mulia, MA.
Menurutnya dirinya sepakat jika pendidikan agama di RI dihapuskan. Wanita kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu meminta agar pendidikan agama di Indonesia dihapuskan. Menurutnya, Australia sudah melarang adanya pendidikan agama di Sekolah sekitar pada 22 tahun lalu. Hasilnya sangat luar biasa, menurut Musdah Mulia, Australia kini menjadi negara yang maju, tertib, lebih toleran dan lebih disiplin.
Selain itu, Wanita yang menjabat sebagai Eksekutif Megawati Intitute tersebut juga menyebut Singapura sebagai negara yang telah menerapkan sistem ini dan terbukti menjelma menjadi negara yang maju. “Sejak PM Lee Kuan Yew menetapkan bahwa agama urusan pribadi, bukan urusan sekolah atau negara. Keputusan itu diambil karena Lee Kuan Yew melihat pengajaran agama justru menimbulkan perpecahan dan konflik, bukan perdamaian,” ujar seorang aktivis perempuan, peneliti, konselor, dan penulis di bidang keagamaan (Islam) di Indonesia.
Indonesia, lanjutnya, juga seharusnya mencontoh Australia dan Singapura agar menjadi negara yang besar dan maju. “Bahkan, ada Kementrian Agama yang memiliki jutaan pegawai di bidang agama, puluhan ribu sekolah agama, ratusan ribu rumah ibadah, triliunan rupiah untuk pembangunan bidang agama. Namun hasilnya? Indonesia masuk negara terkorup di dunia, bahkan korupsi pun marak di Kementerian Agama,” papar dia.
“Jadi, sebaiknya ya untuk pendidikan agama di Indonesia alangkah baiknya dihapus saja supaya bisa mencontoh negara yang sudah sukses, salah satu contohnya adalah Australia,” sambungnya.
0 Response to "Pendidikan Agama di Indonesia Harus Dihapus"
Post a Comment