LOKKOLEDO-- Kenapa Islam tidak memakan daging Babi? itu pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak orang. Namun bagi masyarakat Sulbar mereka memiliki jawaban khusus dan logis. Terutama di masyarakat Suku Bugis dan Toraja.
Menurut cerita yang beredar, dahulu kalah ada sebuah upacara yang akan dilaksanakan. Sehingga semua daging harus dipersembakan kepada Tuhan. Sehingga masyarakat mengumpulkan semua sejenis daging terutama daging babi.
Namun, pada saat persembahan daging babi tidak ada pada persembahan, Pasalnya daging tersebut (babi) disembunyikan oleh seorang gadis yang tengah hamil (ngidam) dengan alasan daging babi merupakan daging yang paling enak. Dari sini orang Islam mulai tidak memakan daging babi karena tidak ada pada saat di persembahkan. Demikian di ungkapkan seorang nenek yang dikenal dengan nama pannggilan kanne, di Tumpiling, Polman, Sulawesi Barat.
Sedangkan jika mengarah ke cerita rakyat suku Toraja, awal Islam tidak memakan daging babi karena mengarah pada garis keturunan. Menurut cerita yang sudah populer di masyarakat Toraja, khususnya Mamasa, awal masyarakat Islam tidak memakan daging babi karena dahulu kala ada seorang pemburu yang tengah melakukan pemburuan terhadap babi hutan.
Namun setelah seharian berburu, dia belum mendapatkan buruan. Namun setelah menjelang sore anjingnya mulai menggonggong dan memburu babi. Setelah lama-kelamaan anjingnya mulai menjauh, sehingga suaranya mulai menghilang.
Untuk mendengarkan suara anjingnya, sipemburu memutuskan untuk naik kesuatu pohon yang sangat besar dengan tujuan agar pemburu bisa istrahat sambil mendengarkan suara anjingnya. Namun setelah menjelang malam, si pemburu tidak mendapatkan apa-apa dan memutuskan untuk pulang.
Singkat cerita, setelah berlangsung selama beberapa bulan, sipemburu didatangi oleh tujuh pria laki-laki yang membawah babi dan mengaku anak si pemburu. Sehingga si pemburu begitu terkejut dan mengatakan bagaimana mungkin saya memiliki anak, istri saja saya tidak punya?
Kemudian ketujuh anak tersebut yang sudah tumbu besar menceritakan bahwa dahulu kala kamu (pemburu) melakukan pemburuan di sebuah hutan, namun setelah hampir seharian kamu tidak mendapatkan buruan sehingga menaiki sebuah pohon lalu kencing dari pohon tersebut.
Dan dibawahnya terdapat seekor babi yang tak lain adalah saudara dari babi yang dikejar anjingmu. Sehingga ibu (babi) tersebut hamil dan melahirkan kami (ketujuh anak tersebut).
Kendati demikian sipemburu tersebut tidak percaya begitu saja dengan cerita dari ketujuh anak mudah tersebut, sehingga dia (pemburu) memutuskan untuk memberi siarat ketujuh anak mudah itu dengan membuat 7 buah kris yang berurat dengan waktu yang sangat singkat.
Mendengar syarat tersebut ketujuh anak mudah tersebut langsung menerimah tantangan si pemburu. Dan tak lama kemudian ketujuh kris tersebut berhasil dibuat dengan cara hanya memijat besi dengan menggunakan tanganya.
Dari sini awal Islam tidak memakan daging babi menurut cerita rakyat suku Toraja yang sudah turun temurun karena alasan keturunan dari tujuh pria tersebut. Sehingga masyarakat Islam, Kristen, Hindu (Aluktodolo), dan beberapa agama lain di Mamasa, Sulawesi Barat tetap bersatu dalam kedamaian. Karena mereka percaya bahwa Islam dan Aluktodolo berasal dari awal yang sama (keturunan), kemudian disusul masuknya umat kritiani pada 100 tahun yang lalu.
Untuk lebih jelasnya datang langsung ke kampung saya Polewali Mandar atau ke Suku Toraja karena cerita tersebut sangat panjang dan menarik. Namun penulis hanya mengambil dari ringkasan saja. Karena malas menulis.
BERITA FITNAH SMUA HAHAHAHA
ReplyDeleteGAK ADA YANG BISA DI AMBIL
SEPERTI AL-KITAB SEMUA SUDAH DI RUBAH