![]() |
Bank Indonesia |
NEWS-- Untuk mengoptimalkan pelemahan rupiah yang terjadi beberapa waktu ini, Bank Indonesia melontarkan beberapa statekment diantaranya yakni BI akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah. Demikain dilansir dari laman resmi bi.go.id, Kamis (13/8).
Selain itu, Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya. Sebagai background informasi, perkembangan rupiah dalam beberapa terakhir ini terutama disebabkan oleh perkembangan global. Pasar masih bereaksi terhadap keputusan pemerintah Tiongkok yang melakukan depresiasi mata uang Yuan.
Langkah tersebut dilakukan Pemerintah Tiongkok untuk mempertahankan kinerja ekspornya, yang menurun drastis sebesar 8,3% (yoy) pada Juli 2015, atau merupakan penurunan terbesar dalam 4 bulan terakhir. Secara global, depresiasi Yuan tersebut memberi dampak pada negara-negara mitra dagang Tiongkok yang ekspornya mengandalkan sumber daya alam, termasuk Indonesia.
Kebijakan depresiasi seperti ini pernah dilakukan pemerintah Tiongkok pada tahun 1994, yang juga berdampak pada perekonomian global saat itu. Sementara itu, perkembangan data terkini di AS seperti data ISM non manufacturing index, data tenaga kerja, menunjukkan tanda-tanda membaik sehingga menimbulkan ekspektasi dari pelaku pasar bahwa kenaikan suku bunga kebijakan AS (Fed Fund Rate) akan dilakukan lebih cepat.
Secara umum, hampir seluruh mata uang global mengalami depresiasi. Sebagai ilustrasi, mata uang Ringgit Malaysia melemah sebesar 13,3% (ytd), Korean Won melemah sebesar 7,9% (ytd) , Thailand Baht melemah sebesar 7,4% (ytd), Yen Jepang melemah 4,8% (ytd), Euro melemah sebesar 8,9% (ytd), Brasilian Real melemah 29,4% (ytd), dan Australian Dolar melemah sebesar 10,6% (ytd).
0 Response to "Cara Gubernur BI Optimalkan Nilai Tukar Rupiah"
Post a Comment