10 Fakta Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Reklamasi

Reklamasi
LOKKOLEDO-- Fakta menyebutkan bahwa proyek reklamasi hanya semata-mata kepentingan bisnis penguasa dan pengusaha. Proyek yang menelan banyak kerugian kepada kaum nelayan ini juga diperparah dengan terjadinya kerusakan lingkungan hidup di daerah sekitar proyek reklamasi tersebut. Aksi penolakan bermunculan di mana-mana mulai dari kalangan aktivis hingga pengamat, sebab proyek yang akan merusak ekosistem ini menjadi isu lingkungan yang sangat parah. Melalui kesempatan ini, kami sengaja menyajikan data termasuk point-point apa saja kerusakan lingkungan yang terjadi oleh proyek gila reklamasi tersebut, sebagai berikut :

1. Rentan Bencana
Reklamasi dengan pulau baru akan menimbulkan kerentanan terhadap bencana, baik tsunami maupun liquifaksi (hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat adanya faktor getaran, misalnya gempa bumi). Pulau baru akan lebih labil dan memperpadat, hal yang justru bertentangan dengan prinsip adaptasi terhadap bencana. (Lokoledo)

2. Lambatnya Aliran Air Sungai
Reklamasi mengakibatkan aliran sungai di muara semakin melambat karena jalur yang di tempuh semakin panjang. karena kecepatan aliran sungai berkurang laju sedimentasi dan timbunan. Reklamasi ini membuat lalu-lintas perahu nelayan kesulitan lewat karena pasti akan terkandas. (Lokoledo) Bahkan dalam kasus di muara sungai Dadap, untuk keluar atau masuk ke muara sungai saja dibutuhkan waktu sampai 1 Jam, terlebih pada sore hari saat air laut surut. Tidak jarang perahu yang berpapasan harus antre untuk lewat secara bergantian, padahal lebar mulut sungai Dadap sebelum adanya kegiatan reklamasi mencapai 35 Meter lebih. (Lokoledo)

3. Kesulitan Mendapatkan Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di pulau reklamasi, tentu pengembang harus mendapatkan pasokan air bersih. Bila mengandalkan pengolahan air laut, tentu proses tersebut membutuhkan daya listrik sangat besar. (Lokoledo) Kesulitan mendapatkan air bersih bisa terjadi akibat dikarenakan air-air sungai justru akan dialihkan ke hotel-hotel. Kepentingan bisnis menjadi utama ketimbang memikirkan nasib rakyat di pesisiran pantai. Krisis air bersih bahkan sudah mulai nampak sejak sekarang yang terjadi di reklamasi teluk benoa. (Lokoledo)

4. Pergeseran Pulau
Sudah mejadi hukum alam, kegiatan mereklamasi pantai akan menyebabkan penaikan masa air dan memicu terjadinya abrasi yang secara perlahan-lahan akan menggeser dan menenggelamkan kawasan sepanjang pantai bukan hanya di kawasan di mana reklamasi itu dilakukan, namun juga di kawasan lain yang dalam satu kesatuan ekosistem alamiahnya, saat ini di beberapa kawasan, air pasang yang naik bahkan telah memasuki kawasan pemukiman. (Lokoledo)

5. Peninggian Air Laut
Peninggian muka air laut karena area yang sebelumnya berfungsi sebagai kolam telah berubah menjadi daratan. Akibat peninggian muka air laut maka daerah pantai lainya rawan tenggelam, atau setidaknya air asin laut naik ke daratan sehingga tanaman banyak yang mati, area persawahan sudah tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam, hal ini banyak terjadi di wilayah pedesaan pinggir pantai. Hasilnya akan terjadi musnahnya tempat hidup hewan dan tumbuhan pantai, bahkan keseimbangan alam menjadi rusak, belum lagi apabila kerusakan tersebut dilakukan dalam jumlah besar maka dapat mempengaruhi perubahan cuaca serta kerusakan planet bumi secara total. (Lokoledo)

6. Menurunnya Pendapatan Nelayan
Kegiatan masyarakat di wilayah pantai sebagian besar adalah petani tambak, nelayan atau buruh. Dengan adanya reklamasi akan mempengaruhi ikan yang ada di laut sehingga berakibat pada menurunnya pendapatan mereka yang menggantungkan hidup kepada laut. Selanjutnya adalah aspek ekologi, kondisi ekosistem di wilayah pantai yang kaya akan keanekaragaman hayati sangat mendukung fungsi pantai sebagai penyangga daratan. (Lokoledo) Ekosistem perairan pantai sangat rentan terhadap perubahan sehingga apabila terjadi perubahan baik secara alami maupun rekayasa akan mengakibatkan berubahnya keseimbangan ekosistem. Ketidakseimbangan ekosistem perairan pantai dalam waktu yang relatif lama akan berakibat pada kerusakan ekosistem wilayah pantai, kondisi ini menyebabkan kerusakan pantai. (Lokoledo)

7. Mendangkalkan Pantai

Tidak hanya itu, reklamasi di perairan, juga akan berdampak pada mendangkalnya kawasan Pelabuhan di sekitar. Sebab, dengan adanya pembuatan pulau-pulau di sekitarnya akan mengakibatkan tingginya tumpukan endapan yang berakibat pada susahnya kapal untuk berlabuh di pelabuhan. Sementara, pelabuhan memerlukan perairan dalam. Jika, banyak pulau nantinya akan membawa banyak endapan. Kapal akan susah masuk serta diperlukan banyak biaya untuk mengeruknya. (Lokoledo)

8. Merusak Tanaman Mangrove
Mangrove sendiri adalah tanaman pesisir yang hidupnya bergantung pada pasang surut air laut. Dengan adanya reklamasi, paparan air laut ke mangrove akan berkurang. Mangrove, yang juga lazim disebut hutan bakau, adalah tumbuhan yang berfungsi menjadi pencegah terjadinya sedimentasi pada ekosistem laut lain yaitu lamun dan terumbu karang, serta tempat berkembang biaknya ikan-ikan. Jika ini terganggu, akan menimbulkan kerugian besar bagi nelayan. (Lokoledo)

9. Kerusakan Ekosistem Laut
Ekosistem pantai yang sudah lama terbentuk dan tertata sebagaimana mestinya dapat hancur atau hilang akibat adanya reklamasi. Dampak lingkungan hidup yang sudah jelas di depan mata akibat proyek reklamasi itu adalah kehancuran ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yang diperkirakan akan punah akibat proyek reklamasi itu antara lain berupa hilangnya berbagai spesies mangrove, punahnya spesies ikan, kerang, kepiting, burung dan berbagai keanekaragaman hayati lainnya. (Lokoledo)

10. Meningkatkan Potensi Banjir

Berubahnya alur air akan mengakibatkan daerah diluar reklamasi akan mendapat limpahan air yang banyak sehingga kemungkinan akan terjadi abrasi, tergerus atau mengakibatkan terjadinya banjir atau rob karena genangan air yang banyak dan lama. Hal ini dikarenakan proyek tersebut dapat mengubah bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan reklamasi tersebut. Perubahan itu antara lain berupa tingkat kelandaian, komposisi sedimen sungai, pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai dan merusak kawasan tata air. Potensi banjir akibat proyek reklamasi itu akan semakin meningkat bila dikaitkan dengan adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pemanasan global. (Lokoledo)

Nah Demikian 10 fakta yang dapat terjadi jika proses reklamasi terjadi.

0 Response to "10 Fakta Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Reklamasi"

Post a Comment