TNI |
LOKKOLEDO-- Sebanyak 18 orang pasukan elite Filipina tewas disergap Militan Abu Sayyaf saat melakukan penyelamatan terhadap 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok islam garis keras tersebut.
Empat orang diantaranya tewas dipenggal. Dari satu peleton yang terdiri dari Batalion Khusus Ke-4 dan Batalion Infanteri Ke-44 tersebut, hanya 50 yang dikabarkan selamat. Namun mereka mengalami luka-luka.
Menurut keterang dari media Filipina, kejadian bermula ketika Dua batalion tersebut sedang bergerak di Provinsi Basilan. Namun saat misi penyelamatan berlangsung mereka langsung disergap oleh kelompok yang berdiri sejak era 1970an tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriatna mengaku, TNI AU sudah siap membantu militer Filipina untuk membebaskan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok milisi Abu Sayyaf. Pasalnya, pihaknya memiliki kemampuan supplier untuk memantau pergerakan kelompok Abu Sayyaf maupun korban sandera.
"Kita masih menunggu (Filipina) karena kita mempunyai kemampuan untuk itu. Mau sembunyi di pohon dan di manapun kita bisa tangkap, tapi segala sesuatu tergantung izin dari Filipina. Semuanya tinggal menunggu (komando), iya kita gerakan" kata dia, Sabtu 9 April 2016.
Seperti diketahui, pasukan Abu Sayyaf menyandara 18 orang warga asing, 10 di antaranya adalah pelaut asal Indonesia, sejak 1 April 2016, di dekat dekat Pulau Ligitan.
Pasukan Abu Sayyaf |
Dalam penyandra tersebut mereka meminta penebusan melalui sebuah video. Namun pemerintah Indonesia menolak melakukan penebusan. Pasalnya penebusan dapat berakhir pada penculikan warga iNdonesia kedepanya.
Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menegaskan akan terus melakukan pembebasan terhadap WNI. meski kabar media Filipina menyebut batas waktu untuk menebus sandera makin dekat.
"Nah, situasi ini tidak mudah. Namun, kami ingin menggarisbawahi bahwa kami tidak akan menyerah dan akan mencoba yang terbaik untuk menjamin pembebasan dari 10 warga Indonesia," tegas dia.
Seperti diketahui, Militan Abu Sayyaf adalah kelompok pemberontak yang ingin melepaskan diri dari Filipina. Kelompok ini dipimpin oleh Abdurajik Abubakar Janjalani.
Abdurajik diketahui pernah belajar ke surya dan sempat menjadi anggota militan Al Qaedah, Osama Bin Laden (pimpinan ISIS). Dari Osama, dia menerima bantuan uang senilai USD 6 juta untuk membentuk kelompok militan baru yang juga bagian dari MNLF. Lahirlah Abu Sayyaf.
Kekuatan pasukan ini hanya berjumlah sekitar 300 orang. Namun kekuatanya diakui lebih kuat dibandingkan kelompok separatis lain di Filipina.Sebab mereka pernah terlati perang di Afghanistan.
Menurut pengamat militer Wawan Purwanto kelompok ini lengkap dengan bantuan persenjataan dan mahir dalam memodifikasi senjara.
"Dia (pasukan Filipina) salah kalau Abu Sayyaf dianggap remeh, itu kan sudah puluhan tahun, itu pun berdarah-darah di sana. Korban dari tentara Filipina pun sudah ribuan. Mereka juga diajarkan memiliki kemampuan memodifikasi senjara, sehingga memiliki jarak tembak lebih jauh dan akurat," kata dia.
0 Response to "Bebaskan 10 WNI, TNI: Mau Sembunyi di Pohon & di Manapun Kita Bisa Tangkap"
Post a Comment