10 Fakta Tentang Kelompok Radikal Abu Sayyaf

Kelompok Abu Sayyaf 
LOKKOLEDO-- Kelompok teroris Abu Sayyaf kembali membuat kekacauan, setelah beberapa kasus pembajakan yang mereka lakukan, kini giliran warga negara asal Indonesia kena timpalnya. Tak main-main, mereka menyandera 10 WNI yang tergabung dalam 2 kapal pengangkut batu bara asal Kalimantan dan meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau setara Rp 15 milliar. 

Indonesia sudah melakukan komunikasi terhadap pemerintah Fiilipina dan berupaya menyelesaikan dengan cara negoisasi. Aksi milisi kelompok Abu Sayyaf ini sudah terkenal sebagai kelompok teror yang kerapkali menyandera kapal laut untuk meminta tebusan sebagai operasional mereka. Seperti apa saja kelompok ini? Berikut 10 Fakta tentang kelompok militan radikal Abu Sayyaf yang dapat kami himpun:

1. No Aksi Perdamaian
Seperti dilansir oleh Lokkoledo, kelompok Abu Sayyaf hingga saat ini berusaha mendirikan negara Islam adalah cita-cita mereka. Solusi telah banyak ditawarkan oleh pemerintah Filipina, tetapi kelompok ini tidak dapat menerima cara-cara damai dan lebih memilih perang. Pemerintah Filipina dan Amerika telah berusaha untuk melakukan penghentian terhadap gerakan ini namun kelompok ini tetaplah sulit untuk dimusnahkan, karena mereka melakukan cara-cara gerilliya dalam gerakannya.

2. Gerakan Yang Bersifat Radikal
Kelompok yang didirikan pada tahun 1970an ini adalah kelompok yang sangat radikal, di mana gerakan ini selalu menggunakan kekerasan dalam setiap aksinya. Ideologinya adalah melakukan agenda operasional yang sangat fundamen serta berusaha menggabungkan dominasi Islam dunia melalui perlawanan bersenjata. Namun nyatanya, kelompok Abu Sayyaf ini sangatlah kecil tapi merupakan kelompok separatis Islam yang sangat radikal di Filipina Selatan.

3. Sering Melakukan Aksi Teror
Pasukan yang terdiri dari 300 personil ini menyebarkan ancaman teror, pembunuhan dan penculikan pada masa pemerintahan Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo, di Filipina Selatan dan daerah dekat Laut Tiongkok Selatan. Pada Desember 1994, Abu Sayyaf meledakkan pesawat Philipina Airlines tujuan Manila - Tokyo yang mengakibatkan satu orang tewas. Abu Sayyaf juga menyerang Kota Ipil pada 1995, menyebabkan 50 orang tewas. Tiga tahun setelahnya, Abu Sayyaf meledakkan sebuah pusat perbelanjaan di Zamboanga, mengakibatkan 30 orang tewas. Hingga saat ini, Abu Sayyaf tetap menjadi ancaman utama bagi keamanan di Filipina Selatan.


4. Artinama Nama Abu Sayyaf Adalah Bapak Pedang
Kelompok Abu Sayyaf Group atau ASG dimuka dunia dikenal sebagai kelompok teroris dengan spesialisasi penculikan dan meminta tebusan uang. Kelompok ini dibentuk pada 1986 oleh seorang Filipina yang berasal dari Mindanao bernama Abdurajak Janjalani. Nama kelompok Abu Sayyaf sendiri diambil dari nama Professor Abdul Rasul Sayyaf, seorang intelektual berkebangsaan Afghanistan yang menjadi mentor para mujahidin di Afghanistan saat perang dengan Soviet. Saat itu, Janjalani mendapat mentor dari profesor itu. Karena mengagumi, ketika kembali ke Filipina Selatan dia membentuk Abu Sayyaf Group.Dari berbagai sumber, kelompok ini diketahui memiliki basis di Kepulauan Sulu yang meliputi Basilan, Jolo dan Tawi-tawi di bagian Selatan Filipina.

5. Beroperasi di Bagian Selatan Filipina
Kelompok Abu Sayyaf yang diperkirakan lahir di Basilan (Juga tempat utama operasinya), beroperasi di propinsi sulu dan Tawi-Tawi di kepulauan Sulu serta semenanjung Zamboanga. Pada bulan Maret-April 2001 mereka menjadi perhatian masyarakat luas melaui operasi penculikan dan penyanderaan. Pada awal kelompok ini berdiri, pada tahun 1970an mendapatkan perhatian dari masyarakat melalui aksi pemboman, penculikan dan kejadian-kejadian lainnya di sekitar Zamboanga. Pemimpin Kelompok Abu Sayyaf, Abdurajak Janjalani pernah menjadi anggota MNLF dan pengkritik keras kepemimpinan Nur Misuari di dalam MNLF

6. Kepemimpinan Abu Sayyaf seperti Sistem Tata Surya
Typical infrastruktur teroris kontemporer seperti gaya sentripugal sebuah sistem tata surya: dimana pemimpin bagaikan matahari, dan anggotanya seperti planet yang mengelilinginya, biasanya cukup memiliki pengaruh langsung yang kuat. Zawordy, berpendapat bahwa dalam sistem hirarki ini, pemimpin berada diposisi teratas ketika dalam sistem sentripugal pamimpin adalah pusatnya. Pemimpin gerakan teroris, dijadikan pusat organisasi.

7. Abu Sayyaf Lahir dari Konflik di Filipina
Filipina Selatan adalah sebuah daerah yang tidak henti-hentinya mengalami konflik. Daerah ini adalah daerah dimana mayoritas penduduknya beragama Islam. Konflik yang terjadi di daerah ini adalah karena adanya persaingan antar agama diluar facktor lain seperti politik, social dan budaya. Hal yang paling krusial adalah yang menyangkut dengan agama. Konflik di Filipina dimulai dengan kolonisasi yang dilakukan oleh orang arab dan kemudian oleh Kristen, yangmana keberbedaan kedua agama tersebut, hingga sekarang masih berkompetisi untuk memperebutkan perhatian penduduk pribumi.

8. Koneksi dengan Jaringan Teroris
Selain memperoleh dana dari tindak kejahatan seperti pemerasan dan penculikan, Abu Sayyaf diperkirakan menerima bantuan logistik dan mempunyai hubungan baik dengan kelompok radikal lain seperti Al-Qaidah dan Jemaah Islamiyah. Sebagian besar anggota Abu Sayyaf berlatih di markas militer Al-Qaidah di Afghanistan. Pada Februari 1998, Abu Sayyaf mendukung Osama bin Laden, untuk memerangi "orang Yahudi dan para Tentara Salib". Namun, dukungan Abu Sayyaf berakhir ketika pemimpin mereka, Abdurajik Janjalani, tewas di tangan tentara Filipina pada akhir tahun 1998.


9. Ingin Mengislamkan Kawasan Filifina Selatan
Abu sayyaf adalah nama sebuah kelompok separatis militer berbasis islam yang bermarkas di sekitar kepulauan filipina selatan terutama di daerah jolo, basilan dan mindanao. Kelompok yang memiliki seorang ketua atau pimpinan yang dijuluki sebagai Khadaffi Janjalani ini, diduga beretanggung jawab atas serangkaian aksi penyanderaan dan kekerasan serta pembunuhan dan sederet aksi kriminal terorisme dan tindak pidana lainya. Aksi mereka memiliki tujuan mendirikan sebuah negara islam atau negara khilafah, khususnya didaerah mindanao dan bercita cita mendirikan negara islam besar di semenanjung melayu yakni indonesia dan malaysia.

10 Abu Sayyaf adalah pecahan dari MNLF
Kemunculan Abu Sayyaf di awal tahun 1990-an dipresentasikan sebagai pergerakan separatis Muslim yang radikal yang dikepalai oleh Abdurajak Janjalani, yang merupakan seorang veteran perang dari Afghanistan. Dia berjuang bersama-sama dengan kelompok mujahidin dibawah pimpinan Abdul rasul Abu Sayyaf. Ketika Soviet menarik diri dari Afghanistan pada tahun 1989, Abdurajak kembali ke Basilan dan mendirikan al-Harakut al-Islamiya atau gerakan Islam yang kita kenal dengan Abu Sayyaf bersama kader-kader muda MNLF yang tidak sepaham dengan kebijakan MNLF.

Nah demikian 10 Fakta tentang Kelompok Abu Sayyaf  yang Lokkoledo dapat Himpun semoga bermanfaat.

0 Response to "10 Fakta Tentang Kelompok Radikal Abu Sayyaf "

Post a Comment