Pelecehan Sulinggih Pasek Sudah Berlangsung Tahun 1980-an

Majelis Luhur Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Pusat, Propinsi Bali dan Kabupaten kota se Bali bersama seluruh Sabha Walaka Pusat, Propinsi dan Kabupaten kota se Bali mengadakan pesamuhan di Sekretariat MGPSSR Jln Cekomaria 777 Denpasar. Pesamuhan dihadiri oleh sekitar 40 orang sulinggih dan ratusan pemangku dan semeton MGPSSR seluruh Bali. Pesamuhan pada awalnya diadakan secara terpisah antara Pesamuhan Sulinggih dan Pesamuhan Sabha Pandita. 


Dalam Pesamuhan Sulinggih terungkap bahwa pelecehan terhadap Sulinggih Pasek telah terjadi berulangkali sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Pelecehanan itu antara lain tidak mengijinkan Pandita Mpu masuk ke Pura Dasar Bhuwana untuk memuja, tidak diijinkan membawa perlengkapan memuja, tidak diijinkan membawa upakara. Rombongan semeton Pasek bersama sulinggih pernah dihadang di pintu masuk tidak diijinkan masuk pura sehingga upakara yang sudah disiapkan dibawa pulang kembali. 

Banyak sulinggih Pasek melaporkan telah mengalami perlakuan diskriminatif/pelecehan di Pura Dasar Bhuwana. Terakhir bulan Agustus ini terjadi dua kali kejadian yaitu seorang sulinggih dari Karangasem bersama ratusan semeton Pasek terpaksa mengalah memuja di bawah dengan busana kesulinggihan lengkap dengan beralaskan tikar sedangkan pemangkunya dengan angkuhnya duduk dikursi disamping sulinggih yang sedang memuja. 

Kejadian kedua lima hari setelah kejadian pertama seorang sulinggih dari Angan Tiga Karangasem kembali tidak diijinkan memuja ditempat pewedan yang ada, tetapi disuruh oleh pemangkunya untuk memuja di tempat pemujaan pemangku. Sulinggih tersebut bersama rombongan akhirnya pulang tidak jadi melakukan persembahyangan.

Berdasarkan perlakuan buruk yang terjadi berulangkali maka pesamuhan sulinggih memutuskan:

1. Ida Betara Mpu Gana sane melinggih di Pura Dasar Bhuwana merupakan leluhur Semeton Pasek dan salah satu dari Panca Rsi yang sangat disucikan oleh Semeton Pasek bahkan oleh Umat Hindu se Bali.

2. Untuk sementara Ida Betara Mpu Gana akan dituntun dan dilinggihang di Pura Catur Lawa Besakih. Di Pura Catur Lawa Besakih sudah ada pelinggih Ida Betara Mpu Gana. 

3. Upacara nuntun akan dilakukan tanggal 11 dan 12 September 2016. Tanggal 11 September (Redite Wage Kuningan) akan dilakukan upacara Maguru Piduka dan Nuntun Ida Betara. Tanggal 12 September (Soma Pemacekan Agung atau Soma Kliwon Kuningan) dilakukan upacara piodalan Ngenteg Linggih. Upakara akan disiapkan bersama-sama oleh Sabha Pandita MGPSSR Klungkung dan Karangasem. 

4. Keputusan ini akan dikirim kepada seluruh pengurus MGPSSR Kabupaten, Kecamatan dan Desa dan seluruh semeton Pasek diseluruh Bali dan Indonesia.

5. Bagi seluruh Pandita Mpu, Bhawati, Pemangku dan semeton Pasek diseluruh Bali dan diseluruh Indonesia untuk hadir ngaturang Sembah Bhakti kepada Ida Betara Mpu Gana mulai tanggal 11 September 2016 sampai 12 September 2016.

6. Selanjutnya akan dipikirkan untuk membangun pura khusus ngelinggihang Mpu Gana dalam waktu dekat. Tawaran tanah secara spontan sudah muncul dari beberapa orang sulinggih. Dan para sulinggih siap medana Punia. Bahkan secara spontan sudah menyampaikan jumlah nominal punia yang akan diberikan. 

7. Pelecehan Sulinggih Pasek di Pura Dasar Bhuwana pada Bulan Agustus 2016 ini akan dijadikan momentum kepada seluruh Dadya Kepasekan dan semeton Pasek di seluruh Bali untuk kompak dan kembali memahami dan mentaati Bhisama Ida Betara Kawitan.

Denpasar, 27 Agustus 2016
Ida Pandita Mpu Daksa Yaksa Acharya Manuaba
(Anggota Majelis Luhur MGPSSR Pusat)

Penulis Agung Joni

0 Response to "Pelecehan Sulinggih Pasek Sudah Berlangsung Tahun 1980-an"

Post a Comment