Wedakarna Bersama Guru Antara (Penglingsir Pura Batur Sari) |
LOKKOLEDO-- Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III kembali mematahkan soal tudingan melakukan pencitraan dengan memanfaatkan Pura sebagai kegiatan politik. Menurut Wedakarna, tudingan tersebut tidak benar.
"Bahwa memang benar nike menten punia dr tiang u perbaikan dan penyempurnaan perbaikan sebagian tembok. Sdh diterima oleh Penglingsir pura. Jumlah tidak banyak tp ikhlas n disisihkan dr sebagian gaji nike," kata dia saat dihubungi Lokkoledo, 9 Juni 2016.
Wedakarna menjelaskan, bahwa mengenai sumbangan tersebut memang sengahjah dipublikasikan di halaman facebooknya, pasalnya setiap kegiatan perlu di pertanggungjawabkan. Mengenai soal memanfaatkan Pura sebagai kegiatan pencitraan di bidang politik, tidak ada maksut sama sekali.
Diapun meminta agar orang yang tidak percaya dengan adanya sumbangan tersebut, agar menanyakan langsung ke pihak panitia.
"Mengenai publikasi memang nike dari humas tiang yg atur, mengingat semua aktivitas ty memang ada pertanggungjawaban sekaligus mendekatkan kerja tiang dengan masyarakat. Walau mungkin tiang mampu secara pribadi u menyumbang total tp itu tdk akan saya lakukan karena kawitan adalah milik bersama. Apapun harus gotong royong. Bisa ditanyakan ke panitia semua transparan dan berapa jumlahnya," jelas Wedakarna.
Diketahui sebelumnya, Wedakarna mempublikasikan di dalaman facebooknya yang mengaku telah melakukan penyumbangan terhadap Perbaikan Tembok Penyengker Di Pura Kawitan Batur Sari saat melakukan odalan di Pura Kawitan Tegeh Kori.
Namun salah satu umat dari Pura tersebut menuding Wedakarna telah mencampur adukkan kegiatan politik dengan agama. Pasalnya, Wedakarna mengaku menyumbang perbaikan tembok. Padahal tembok Pura tersebut sudah lama berdiri.
"Mohon maaf Pak AWK.. Kebetulan KAWITAN kita sama.. saya juga baru habis sembahyang dari sana.. mengenai pengakuan bapak tentang danapunia perbaikan tembok kawitan. Yg saya tahu tembok itu sudah berdiri dari kemarin kemarin karena Dadia saya juga nyumbang.. dan saya coba cek ke panitia emang ada pak nyumbang tapi gak banyak dan itu baru tadi.. bagaimana Bapak bilang nyumbang buat tembok sedangkan tembok sudah berdiri.. MOHON penjelasan.. Saya tidak mau KAWITAN saya ditunggangi Keprluan Politik.. mohon maaf sebelumnya.. sukseme," ujar mantan Mahasiswa Undiknas University, Jana Jj, Rabu, 8 Juni 2016.
0 Response to "Dituding Lakukan Pencitraan, Ini Penjelasan Wedakarna"
Post a Comment